Jumat, 19 Juni 2015

CERITA MENGHARUKAN



Perginya Kebahagiaan

T
ermenung dalam lamunannya, pandangan matanya kosong tak terarah,hari-harinya menjadi hari-hari kelabu yang teramat menyedihkan, mengingatkan akan kejadian itu. Kenangan moment terindah satu bulan yang lalu adalah kenangan yang mungkin tidak akan dilupakannya. Saat dimana dia dan istrinya menjadi raja dan ratu semalam. Saat dimana orang member doa restu untuk kebagiaan rumah tangga mereka kelak.         Lamunannya berhenti ketika ada sosok wanita mendekatinya. “wiiiss yoo lee…..ikhlas noo waeee, kabeh iku mesti onorencna Alloh sing apik. “Nasehat ibunya. Disaat-saat begini sosok orang yang paling berpengaruh untuk menenang dirinya hanyalah seorang ibu,yang selalu sabar dan selalu bisa menenangkan hatinya. Sebut saja Rifko, pemuda yang berusia 27 tahun ini baru saja melangsungkan pernikahan bersama wanita yang sangat dicintainya bulan lalu,kebahagiaan datang bertubi –tubi kepada dirinya,betapa bersyyukurnya Rifko dibulan Ramadan yang penuh berkah ini,dia sudah mempunyai seorang istri yang cantik dan sholihah. Kebahagiaan itu selalu bertubi-tubi datang kepada dirinya. Tapi bertolak belakang dengan 2 hari belakangan ini, setelah proses pemakaman Winda istrinya 2 hari yang lalu,kehidupannya sekarang menjadi hancur bahkan sekarang sudah tidak ada lagi semangat baginya untuk hidup.Istri yang sangat dicintainya kini pergi untuk selama-lamanya.Istrinya meninggal dunia tepat 1 bulan setelah pernikahan mereka. Malam yang sangat kelam bagi keluarganya, dimana saat Winda jatuh dari lantai 2 rumah barunya.Winda meninggal dunia denga cara yang tragis setelah terpeleset,kronologinya saat Winda sudah menaiki tangga yang paling teratas membawa lptop kerjanya, kakinya terpeleset sehingga ia langsung terjatuh ke lantai bawah dan meninggal ditempat. Tak sadar akan apa yang sedang terjadi akan istrinya Rifko seketika itu pingsan disamping jenazah istrinya. “Maahhhhh…kamu kok cepet banget ninggalin papah maaahh……kita belum sempet wujudin impian kita… baru sebulan mah kau ,ngasuh kebahagiaan buat aku…kenapa Cuma sebulan maaah…” tangnis Rifko disudut pojok kamarnya. Bagaimanapun sedihnya hati Rifko tetap itu semua tidak akan bisa untuk membuat istrinya kembali ke pelukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar