Perginya
Kebahagiaan
|
T
|
ermenung
dalam lamunannya, pandangan matanya kosong tak terarah,hari-harinya menjadi
hari-hari kelabu yang teramat menyedihkan, mengingatkan akan kejadian itu.
Kenangan moment terindah satu bulan yang lalu adalah kenangan yang mungkin
tidak akan dilupakannya. Saat dimana dia dan istrinya menjadi raja dan ratu
semalam. Saat dimana orang member doa restu untuk kebagiaan rumah tangga mereka
kelak. Lamunannya berhenti ketika
ada sosok wanita mendekatinya. “wiiiss yoo lee…..ikhlas noo waeee, kabeh iku
mesti onorencna Alloh sing apik. “Nasehat ibunya. Disaat-saat begini sosok
orang yang paling berpengaruh untuk menenang dirinya hanyalah seorang ibu,yang
selalu sabar dan selalu bisa menenangkan hatinya. Sebut saja Rifko, pemuda yang
berusia 27 tahun ini baru saja melangsungkan pernikahan bersama wanita yang
sangat dicintainya bulan lalu,kebahagiaan datang bertubi –tubi kepada
dirinya,betapa bersyyukurnya Rifko dibulan Ramadan yang penuh berkah ini,dia
sudah mempunyai seorang istri yang cantik dan sholihah. Kebahagiaan itu selalu
bertubi-tubi datang kepada dirinya. Tapi bertolak belakang dengan 2 hari
belakangan ini, setelah proses pemakaman Winda istrinya 2 hari yang
lalu,kehidupannya sekarang menjadi hancur bahkan sekarang sudah tidak ada lagi
semangat baginya untuk hidup.Istri yang sangat dicintainya kini pergi untuk
selama-lamanya.Istrinya meninggal dunia tepat 1 bulan setelah pernikahan
mereka. Malam yang sangat kelam bagi keluarganya, dimana saat Winda jatuh dari
lantai 2 rumah barunya.Winda meninggal dunia denga cara yang tragis setelah
terpeleset,kronologinya saat Winda sudah menaiki tangga yang paling teratas
membawa lptop kerjanya, kakinya terpeleset sehingga ia langsung terjatuh ke
lantai bawah dan meninggal ditempat. Tak sadar akan apa yang sedang terjadi
akan istrinya Rifko seketika itu pingsan disamping jenazah istrinya.
“Maahhhhh…kamu kok cepet banget ninggalin papah maaahh……kita belum sempet
wujudin impian kita… baru sebulan mah kau ,ngasuh kebahagiaan buat aku…kenapa Cuma
sebulan maaah…” tangnis Rifko disudut pojok kamarnya. Bagaimanapun sedihnya
hati Rifko tetap itu semua tidak akan bisa untuk membuat istrinya kembali ke
pelukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar