SAUDAGAR YANG SOMBONG
Karya : Muhamad Azreal Baihaqy Rahman
Di suatu negeri, terdapat seorang
saudagar kaya raya yang tamak dan sombong. Dia rajin dalam bersedekah, tetapi
bukan untuk beribadah, tetapi untuk menunjukan bahwa dia saudagar yang kaya
raya.
Suatu hari, ada seorang pengemis
datang kedepan pintu rumahnya. Dia lalu mengetuk-ngetuk pintu, lalu saudagar
yang tamak dan sombong itupun keluar dari rumahnya.
Pada saat dia melihat bahwa yang
datang itu seorang pengemis, dia langsung mencacimaki dan memarahi pengemis
yang sedang kelaparan itu, pengemis tersebut tampak takut dan sedih.
Tiba-tiba ada warga yang lewat, dan
saudagar itu langsung berpura-pura memberi sekantong emas kepada sang pengemis.
Pada saat warga lewat sudah jauh, saudagar itu mengambil emasnya kembali.
Suatu hari, saudagar itu pergi ke
negeri lain. Dan pada saat dia pulang, seluruh hartanya hangus terbakar. Dan
dia berkata “ mengapa harus seperti ini ya Allah ! padahal aku rajin beribadah
dan sedekah “ ucapanya sambil menangis.
Beberapa tahun kemudian, saudagar
yang sudah jatuh miskin bertemu dengan pengemis yang sudah menjadi kaya raya.
Dan pengemis itu berkata “ mengapa kau jadi seperti ini “ dan saudagar itu
menjawab “rumahku terbakar, dan hartaku hangus tak tersisa”.
Kemudian, pengemis yang sudah
menjadi orang kaya itu memberikan sekantung berlian untuk saudagar yang jatuh
miskin itu, lalu pergi dari tempat itu.
Pesan :
janganlah anda menjadi orang yang sombong. Ketika sedang di atas, karena anda
akan merasa terrindas pada saat berada di bawah. Ingat,roda kehidupan terus
berputar.
PARADIGMA KEHIDUPAN
Karya : Ahmad Zaelani
Ketika aku berjalan di dunia yang fana' ini,
rasa ketidakpuasan ini selalu menyelimuti. Semua yang telah kudapat , tak
pernah kusyukuri.Kini aku sadar, bahwa kehidupan sangatlah beragam. Seperti
halnya didunia ini. Banyak orang kaya di luar sana, namun orang miskin juga
lebih banyak lagi.
Ketika dunia ini menjadi panggung sandiwara,
akupun ikut serta menjadi aktornya. Entah itu menjadi seorang yang tak
dianggap, yang dikucilkan, ataupun menjadi orang yang tidak tahu apa-apa.
Seperti kebudayaan Hindi dan India. Pada masyarakat Hindu, kita mengenal sebuah
kasta atau tingkaan untuk membedakan masyarakatnya. Kasta itu terbagi menjadi
empat yang disebut caturwarna. Melalui kasta itu kita dapat mengetahui pangkat
dan kedudukan masyarakat Hindu dan India. Dari yang miskin, golongan menengah,
bangsawan, sampai pemuka agama. Kenapa harus ada orang miskin dan orang kaya, begitulah roda
kehidpan di dunia. Dari yang miskin menjadi kaya, dari yang kaya menjadi lebih
kaya. Ah, tapi itu sudah biasa. Yang lebih mirisnya lagi, kita tau dari dari
lirik lagu yang di ciptakan oleh legenda pemusik Indonesia Bang Iwan Fals, yang
berbunyi "Yang kaya semakin kaya
dengan harta bendanya. Yang miskin, semakin menggila".
Tetapi itulah faktanya di negri kita tercinta, Indonesia. Yang di
atas sewenang-wenang menindas yang di bawah.Apakah mereka tidak sadar, bahwa
tanpa bantuan orang bawah, mereka takan pernah di atas. Mungkin itu yang di
namakan peradigma kehidupan.
PESANTREN
Karya : M.Syafik Al Aziz
Pesantren, mendengar namanya
saja sebagian orang sudah tau pastimengaji, mengaji dan mengaji. Apa lagi kalo
sama sekolah pasti ada aja yang bilang ntar meledak otaknya.Ada juga yang
bilang katanya di pondok itu susah, cape, dan makannya gak enak. Alasan lain
seperti "Ah entar lagi kena penyakit kulit" itu karena mereka
berfikir pondok dengan sekilas saja.
Secara akal dan fakta tidak
mungkin otak bisa meledak , kemudian yang katanya susah ,cape itu juga salah,
selama bisa mengatur waktu dengan baik tidak mungkin kecapean dan tidak
membesar-besarkan masalah yang kecil itu tidak akan susah. Juga yang kayanya
makannya tidak enak itu wajar, seandainya di pondok pesantren itu makannya
pizza , spageti , sosis bakar, bakso itu malah aneh. Dipesantren itu dilatih untuk
PRIHATIN. Jadi wajar ketika anak anak baru memamng agak berbeda, tetapilama
kelamaan juga akan terbiasa. Karena belum beradaptasi, karena mungkin selama di
rumah senang senang dll, setelah di pondok berubah 180%. Tetapi sebenarnya hidp
di pondok itu mengasyikan, karena semu dilakukan bersama sama, dari bangun
tidur, mandi, paki baju, pakai kaos kaki, makan, dan sampai tidurpun bersama
sama. Ketika satu sakit semuanya merasakan.
Jadi semua itu tergantung pada niatnya, jika niatnya baik
Insyaalloh akan baik. Pada intinya lakukan semua kegiatan, perbuatan, harus di
dasarkan dengan niat yang baik. Ketika seperti pepatah menyampaikan
"Bersakit sakit dahulu, bersenang senang kemudian".
Petak Umpet 3 (pu3)
Karya : Ifan Setiyadi
Suatu hari, ada tiga anak yang
bermain petak umpet. Mereka adalah bodo, otak, mati. Mereka hompimpa dan yang
menjadi penjaganya adalah bodo.
Dia disuruh menghitung dari 1 sampai
50, setelah selesai dia mencari si otak terlebih dahulu. Lama ia mencari
akhirnya diketemukan juga, si otak ternyata bersembunyi di wc umum. Kemudian
mereka berdua mencari satu orang lagi yang belum ditemukan yaitu si mati. lama
mereka mencari tapi tak menemukan, mereka memutuskan untuk mencari di rumahnya
yang berada di seberang jalan raya.
Ketika si bodo dan otak menyeberang
tak disangka datang mobil yang melaju kencang. Untungnya si sopir mobil
tersebut sigap menghindari mereka. Si sopir turun dari mobil dan menghampiri
mereka yang sedang ngosngosan nyaris tertabrak.
"Hei, kamu bodo ya?!"
bentak sopir mobil.
"Iya pak, saya bodo" jawab
si bodo.
"Otakmu di mana?!" bentak
si sopir lebih keras.
"Di wc pak" jawab otak
santai.
"Cari mati kamu ya?! Geram si sopir.
"Iya pak" jawab mereka
serentak tanpa rasa berdosa.
"Dasar aneh kalian" marah
si sopir.
Hahaha.Mereka kemudian berlari masuk rumah si mati.
Untung pak sopir tidak mengejar mengejar mereka, jadi mereka aman. Lebih aneh
lagi si mati malah tertidaur di depan televisi dengan keadaan masih menyala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar