Senin, 16 Februari 2015

KUMPULAN CERPEN KARYA SANTRI PUTRA PP ALFATAH BANJARNEGARA Part4



SAUDAGAR YANG SOMBONG
Karya   : Muhamad Azreal Baihaqy Rahman

            Di suatu negeri, terdapat seorang saudagar kaya raya yang tamak dan sombong. Dia rajin dalam bersedekah, tetapi bukan untuk beribadah, tetapi untuk menunjukan bahwa dia saudagar yang kaya raya.
            Suatu hari, ada seorang pengemis datang kedepan pintu rumahnya. Dia lalu mengetuk-ngetuk pintu, lalu saudagar yang tamak dan sombong itupun keluar dari rumahnya.
            Pada saat dia melihat bahwa yang datang itu seorang pengemis, dia langsung mencacimaki dan memarahi pengemis yang sedang kelaparan itu, pengemis tersebut tampak takut dan sedih.
            Tiba-tiba ada warga yang lewat, dan saudagar itu langsung berpura-pura memberi sekantong emas kepada sang pengemis. Pada saat warga lewat sudah jauh, saudagar itu mengambil emasnya kembali.
            Suatu hari, saudagar itu pergi ke negeri lain. Dan pada saat dia pulang, seluruh hartanya hangus terbakar. Dan dia berkata “ mengapa harus seperti ini ya Allah ! padahal aku rajin beribadah dan sedekah “ ucapanya sambil menangis.
            Beberapa tahun kemudian, saudagar yang sudah jatuh miskin bertemu dengan pengemis yang sudah menjadi kaya raya. Dan pengemis itu berkata “ mengapa kau jadi seperti ini “ dan saudagar itu menjawab “rumahku terbakar, dan hartaku hangus tak tersisa”.
            Kemudian, pengemis yang sudah menjadi orang kaya itu memberikan sekantung berlian untuk saudagar yang jatuh miskin itu, lalu pergi dari tempat itu.
Pesan : janganlah anda menjadi orang yang sombong. Ketika sedang di atas, karena anda akan merasa terrindas pada saat berada di bawah. Ingat,roda kehidupan terus berputar.

PARADIGMA KEHIDUPAN
Karya   : Ahmad Zaelani

 Ketika aku berjalan di dunia yang fana' ini, rasa ketidakpuasan ini selalu menyelimuti. Semua yang telah kudapat , tak pernah kusyukuri.Kini aku sadar, bahwa kehidupan sangatlah beragam. Seperti halnya didunia ini. Banyak orang kaya di luar sana, namun orang miskin juga lebih banyak lagi.
   Ketika dunia ini menjadi panggung sandiwara, akupun ikut serta menjadi aktornya. Entah itu menjadi seorang yang tak dianggap, yang dikucilkan, ataupun menjadi orang yang tidak tahu apa-apa. Seperti kebudayaan Hindi dan India. Pada masyarakat Hindu, kita mengenal sebuah kasta atau tingkaan untuk membedakan masyarakatnya. Kasta itu terbagi menjadi empat yang disebut caturwarna. Melalui kasta itu kita dapat mengetahui pangkat dan kedudukan masyarakat Hindu dan India. Dari yang miskin, golongan menengah, bangsawan, sampai pemuka agama. Kenapa harus ada  orang miskin dan orang kaya, begitulah roda kehidpan di dunia. Dari yang miskin menjadi kaya, dari yang kaya menjadi lebih kaya. Ah, tapi itu sudah biasa. Yang lebih mirisnya lagi, kita tau dari dari lirik lagu yang di ciptakan oleh legenda pemusik Indonesia Bang Iwan Fals, yang berbunyi  "Yang kaya semakin kaya dengan harta bendanya. Yang miskin, semakin menggila".
  Tetapi itulah faktanya  di negri kita tercinta, Indonesia. Yang di atas sewenang-wenang menindas yang di bawah.Apakah mereka tidak sadar, bahwa tanpa bantuan orang bawah, mereka takan pernah di atas. Mungkin itu yang di namakan peradigma kehidupan.

PESANTREN
Karya   : M.Syafik Al Aziz

 Pesantren, mendengar namanya saja sebagian orang sudah tau pastimengaji, mengaji dan mengaji. Apa lagi kalo sama sekolah pasti ada aja yang bilang ntar meledak otaknya.Ada juga yang bilang katanya di pondok itu susah, cape, dan makannya gak enak. Alasan lain seperti "Ah entar lagi kena penyakit kulit" itu karena mereka berfikir pondok dengan sekilas saja.
 Secara akal dan fakta tidak mungkin otak bisa meledak , kemudian yang katanya susah ,cape itu juga salah, selama bisa mengatur waktu dengan baik tidak mungkin kecapean dan tidak membesar-besarkan masalah yang kecil itu tidak akan susah. Juga yang kayanya makannya tidak enak itu wajar, seandainya di pondok pesantren itu makannya pizza , spageti , sosis bakar, bakso itu malah aneh. Dipesantren itu dilatih untuk PRIHATIN. Jadi wajar ketika anak anak baru memamng agak berbeda, tetapilama kelamaan juga akan terbiasa. Karena belum beradaptasi, karena mungkin selama di rumah senang senang dll, setelah di pondok berubah 180%. Tetapi sebenarnya hidp di pondok itu mengasyikan, karena semu dilakukan bersama sama, dari bangun tidur, mandi, paki baju, pakai kaos kaki, makan, dan sampai tidurpun bersama sama. Ketika satu sakit semuanya merasakan.
Jadi semua itu tergantung pada niatnya, jika niatnya baik Insyaalloh akan baik. Pada intinya lakukan semua kegiatan, perbuatan, harus di dasarkan dengan niat yang baik. Ketika seperti pepatah menyampaikan "Bersakit sakit dahulu, bersenang senang kemudian".


Petak Umpet 3 (pu3)
Karya   : Ifan Setiyadi

Suatu hari, ada tiga anak yang bermain petak umpet. Mereka adalah bodo, otak, mati. Mereka hompimpa dan yang menjadi penjaganya adalah bodo.
Dia disuruh menghitung dari 1 sampai 50, setelah selesai dia mencari si otak terlebih dahulu. Lama ia mencari akhirnya diketemukan juga, si otak ternyata bersembunyi di wc umum. Kemudian mereka berdua mencari satu orang lagi yang belum ditemukan yaitu si mati. lama mereka mencari tapi tak menemukan, mereka memutuskan untuk mencari di rumahnya yang berada di seberang jalan raya.
Ketika si bodo dan otak menyeberang tak disangka datang mobil yang melaju kencang. Untungnya si sopir mobil tersebut sigap menghindari mereka. Si sopir turun dari mobil dan menghampiri mereka yang sedang ngosngosan nyaris tertabrak.
"Hei, kamu bodo ya?!" bentak sopir mobil.
"Iya pak, saya bodo" jawab si bodo.
"Otakmu di mana?!" bentak si sopir lebih keras.
"Di wc pak" jawab otak santai.
"Cari mati kamu ya?!  Geram si sopir.
"Iya pak" jawab mereka serentak tanpa rasa berdosa.
"Dasar aneh kalian" marah si sopir.
Hahaha.Mereka kemudian berlari masuk rumah si mati. Untung pak sopir tidak mengejar mengejar mereka, jadi mereka aman. Lebih aneh lagi si mati malah tertidaur di depan televisi dengan keadaan masih menyala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar